Tugas Mata
kuliah Bahasa Indonesia
Dosen pengampu:
Indrya Mulyaningsih, M.Pd
I’MAL NUROL
AULIA
NIM: 14121110064
PAI
C/Semester I (satu)
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI
CIREBON
2012
Pendahuluan
1.
Latar belakang
Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan
berbahasa. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antarmanusia.
Bahasa sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai
makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Bahasa dianggap
sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran dan perasaan
baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang bersifat abstrak.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut
untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang mempunyai
kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan
informasi baik secara lisan maupun tulisan.
Keterampilan berbahasa
terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca,
dan menulis. Mahasiswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil
berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa di kampus tidak
hanya menekankan pada teori saja, tetapi mahasiswa dituntut untuk mampu
menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk
berkomunikasi. Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah
berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya. Keterampilan
ini bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun
temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara.
Namun, keterampilan berbicara secara formal memerlukan latihan dan
pengarahan yang intensif. mahasiswa yang mempunyai keterampilan berbicara yang
baik, pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya. Berbicara
menunjang keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara
mempunyai kesamaan yaitu sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat
menyampaikan informasi. Kemampuan siswa dalam berbicara juga akan bermanfaat
dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan.
2. Rumusan masalah
a. Apa
saja jenis-jenis keterampilan berbahasa?
b. Apa
saja hambatan-hambatan keteramilan berbahasa?
c. Bagaimana
cara mengatasi hambatan keterampilan berbahasa?
3. Tujuan
a. Mengetahui
jenis-jenis keterampilan berbahasa?
b. Mengetahui
hambatan-hambatan keterampilan berbahasa?
c. Mengetahui
cara mengatasi hambatan keterampilan berbahasa?
Pembahasan
Keterampilan
berbahasa dalam bahasa indonesia mencakup empat aspek yaitu, (a) keterampilan membaca
(b) keterampilan menyimak, (c) ketetampilan berbicara, dan (d) keterampilan menulis. Namun dalam uraian
ini kami akan membahas keterampilan berbahasa, permasalahan dan solusi
mengatasi permasalahan yang kita alami saat melakukan empat keterampilan
berbahasa. Penjelasan aspek tersebut sebagai berikut.
A.
Keterampilan
membaca
1. Pengertian
membaca
Membaca pemahaman
menurut tarigan (1986:56) merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk
memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards),
resensi kritis (critical review), drama tulis (primed drama), serta pola-pola
fiksi (pattenrs of fiction).
2. Permasalahan
dan solusi mengatasi permasalahan ketika membaca:
a. Malas
Malas
adalah musuh yang harus kita lawan maka dari itu, hilangkan rasa malas jadilah
membaca itu sebagai kebutuhan primer yang harus kita dapati, dengan itu rasa
malas akan hilang karena kita telah termotivasi.
b. Mengantuk
1) Niatkan
untuk belajar
Fokuskan pikiran kamu mau
ngerjakan apa, bikin target.
2) Berdoa
Tujuannya biar cepat
menyerap materi, tidak diganggu setan, tidak mudah ketiduran, dan ilmu yang
kita peroleh bisa bermanfaat.
3) Cuci
muka dan berwudlu
Muka dan badan yang
segar bisa membangkitkan kembali semangat belajar kita.
4) Banyak
minum air putih
Dehidrasi ringan itu
awal hilangnya konsentrasi dan berujung mengantuk.
5) Jangan
begadang
Jika mengantuk
disebabkan oleh tidur tengah malam atau begadang maka sebaik tidak tidur
terlalu malam, itu tak baik bagi kesehatan juga.
c. Konsentrasi
Ketika
kita tidak berkonsentrasi, informasi yang diterima oleh mata yang
diteruskan ke otak tidak mendapat perhatian yang cukup sehingga kita kehilangan
pemahaman atas bahan bacaan dan harus mengulangnya berkali-kali. Pengulangan
ini disebut sebagai regresi.
Kunci
untuk mengatasi hambatan ini adalah mencari suasana yang menyenangkan dan
nyaman saat membaca, yang jauh dari kebisingan dan mempunyai cahaya penerangan
yang cukup. Agar bisa menyerap informasi dengan maksimal, posisi alfa
(posisi duduk tegak, rileks, dengan kedua telapan kaki menyentuh lantai) saat
membaca sangat dianjurkan.
d.
Pusing karena
banyak membaca
Jika
anda dalam keadaan pusing, sebaiknya anda tidak pelu membaca banyak istirahat
dengan cukup atau cari hiburan sehingga pikiran anda kembali segar untuk
membaca.
e. Sakit
mata
Kesehatan
mata itu sangat penting untuk dijaga maka kita harus memperhatikan posisi kita
ketika membaca, baik dalam keadaan tidur atau tengkurap sehingga itu akan
menyebabkan dampak buruk bagi mata kita. Jika mata kita sudah lelah dalam
membaca maka sebaiknya beristirahatlah jangan terlalu dipaksa ketika sudah
lelah sehingga tidak mengalami sakit mata dalam membaca.
f. Lapar
Jika
lapar menjadi hambatan dalam keterampilan membaca, maka solusinya sebelum kita
akan melakukan kegiatan membaca, makan terlebih dahulu sehingga ketika akan
melakukan kegiatan membaca kita tidak
terhambat oleh perasaan lapar.
g. Jenuh
Membaca
terkadang membaca membuat kita jenuh, bosan, dan lelah. Bahkan ada yang lebih
mudah memahami isi komik dari pada isi buku pelajaran padahal sebenarnya isi
buku pelajran lebih penting dari pada isi komik. Bagaiman kita dapat mengatasi
permasalahan ini? Apakah kita harus berhenti membaca karena sekalipun kita
membaca tetapi dilandasi oleh keterpaksaan, maka kegiatan membaca kita itu akan
sia-sia dan tak menghasilkan apapun. Maka dari itu cara untuk mengatasi masalah
tersebut yakni:
1) Memilih
buku bacaan yang menarik dan tidak tebal.
2) Membiasakan
diri untuk membaca buku pelajaran.
3) Menata
ruang baca sedemikian rupa untuk meningkatkan semangat membaca.
4) Membiasakan
membaca minimal 20 sampai 30 menit untuk setiap harinya.
5) Membaca
dengan sepenuh hati (jangan dipaksa) karena jika kita membaca berlandaskan
unsur keterpaksaan akan menghasilkan sesuatu yang sia-sia.
h. Sakit
hati
Cari
temen ketika anda sedang ada masalah pribadi curahkan semua yang ada dipikiran
anda sehingga anda tidak menggangu dalam pembelajaran membaca. Sebaiknya anda
tidak perlu mencampur adukkan masalah pribadi dengan masalah pembelajaran,
sehingga anda bisa konsisten dalam suatu hal.
B.
Keterampilan
menyimak
1. Pengertian
menyimak
Di dalam
Kamus Umum Bahasa Indonesi Menyimak adalah mendengarkan (mempertahankan apa
yang diucapkan orang). Menurut Guntur Tarigan, Menyimak adalah suatu proses
kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau
pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Menyimak menggunakan indra pendengaran, namun bukan berarti saat mendengar seseorang sudah dikatakan sedang menyimak. Sesungguhnya proses menyimak tidak sekadar mendengar, tetapi lebih dari itu, yaitu mendengar dengan memusatkan perhatian kepada objek yang disimak. Proses menyimak merupakan kegiatan mendengarkan yang disengaja dalam rangka mencapai maksud-maksud tertentu. Maksud-maksud tersebut misalnya, untuk tujuan belajar, mengapresiasi sebuah karya, mendapatkan informasi khusus, memecahkan masalah, atau untuk memahami aspek-aspek sebuah bahasa.
Menyimak menggunakan indra pendengaran, namun bukan berarti saat mendengar seseorang sudah dikatakan sedang menyimak. Sesungguhnya proses menyimak tidak sekadar mendengar, tetapi lebih dari itu, yaitu mendengar dengan memusatkan perhatian kepada objek yang disimak. Proses menyimak merupakan kegiatan mendengarkan yang disengaja dalam rangka mencapai maksud-maksud tertentu. Maksud-maksud tersebut misalnya, untuk tujuan belajar, mengapresiasi sebuah karya, mendapatkan informasi khusus, memecahkan masalah, atau untuk memahami aspek-aspek sebuah bahasa.
2. Permasalahan
dan solusi mengatasi permasalahan ketika menyimak:
a. Pemahaman
Pemahaman
apa yang disimak adalah tujuan utama maka dari itu kita harus memahami apa yang
kita simak dengan berkonsentrasi dalam menyimak dan hindari apa yang bisa
menggangu kita tidak berkonsentrasi dalam menyimak.
b. Konsentrasi
Yang
dimaksud dengan menyimak berkonsentrasi ialah memusatkan pikiran, perasaan, dan
perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat
memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan
baik, penyimak harus dapat menghindarkan gangguan menyimak, baik yang berasal
pada diri anda sendiri ataupun berasal dari luar. Seperti: orang yang datang
terlambat, keanehan-keanehan yang terjadi antara pembicara dan penyimak,
pembicara yang tidak menarik.
c. (kurangnya)
motivasi
Cari
motivator yang bisa membuat kita termotivasi seperti orang tua, kerabat dekat,
maupun teman. Sehingga kita termotivasi dalam menyimak, dan harus kita sadari
bahwa apa yang disimak kita itu adalah kebutuhan yang harus kita dapat.
d. Faktor
pembicara
Faktor
pembicara ini sangat penting dalam menarik perhatian si penyimak maka dari itu
pembicara harus mengetahui apa yang diinginkan oleh penyimak, dan pembicara
harus bisa membaca situasi dan kondisi penyimak. Jika penyimak mengalami
kejenuhan dan kebosanan maka pembicara harus bisa menghibur atau menarik hati
penyimak sehingga penyimak tidak mengalami kejenuhan dan kebosanan.
e. Pendengaran
Kesiapan
kita dalam menyimak itu adalah salah satunya dengan pendegaran yang kuat,
apabila pendengaran kita kurang dalam menyimak maka kita tidak mendapatkan
informasi apa yang kita simak. Maka dari itu kita harus mempersiapkan diri dan
pendengaran kita ketika akan menyimak pembicaraan orang lain.
f. Situasi
dan kondisi
Situasi
dan kondisi sangatlah berpengaruh dan menentukan keefektifan menyimak. Beberapa
hal yang haru diperhatikan dalam situasi menyimak: ruangan atau tempat
berlangsungnya peristiwa menyimak ahrus menunjang, waktu berlangsungnya
peristiwa menyimak harus diperhatikan dan diperhitungkan sebaiknya pasa saat
yang tepat misalnya pada pagi-pagi, saat pendengar masih segar dan rileks,
suasana dan lingkungan tenang jauh dari kebisingan, pemandangan yang tidak
mengganggu konsentrasi.
g. Sikap
penyimak
Kita
harus memiliki sikap menerima terhadap apa yang kita simak, kita harus senang
apa yang kita simak, sebab jika kita menyukai apa yang disimak maka kita juga
akan dengan penuh kesungguhan menyimak pembicara tersebut.
h. Jenis
menyimak
Tarigan membagi jenis menyimak
berdasarkan cara penyimakan bahan simakan menjadi dua jenis yaitu:
(1)
Menyimak intensif adalah proses
menyimak sehingga penyimak memahami secara terperinci, teliti, dan mendalam
bahan yang disimak. Ada beberapa jenis kegiatan menyimak intensif, antara lain:
(a) menyimak kritis (b) menyimak konsertif (c) menyimak kreatif (d)
menyimak eksploratif (e) menyimak interogatif (f) menyimak selektif.
(2) Menyimak
ekstensif adalah proses
menyimak sehingga penyimak memahami isi bahan simakan secara sepintas,
umum, dalamgaris-garis besar atau butir-butir penting tertentu.
Jenis-jenis menyimak ekstensif antara lain: (a)
menyimak sosial (b) menyimak sekunder (c) menyimak estetik (d) menyimak pasif.
C.
Keterampilan
berbicara
1. Pengertian
berbicara
Menurut
Tarigan, menjelaskan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresiakan, menyatakan serta menyampaikan
pikiran, gagasan dan perasaan. Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda
yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan
sejumlah otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide
yang dikombinasikan.
2. Permasalahan
dan solusi mengatasi ketika berbicara:
a. Kepercayaan
diri
(1) percaya pada kemampuan diri sendiri.
(2) berpikir optimis dan positif.
(3) banyak membaca buku.
(4) berlatih di depan cermin.
(5) membiasakan diri berkomunikasi dengan orang lain,
dimulai dari keluarga dan teman dekat. yakin bisa melakukannya.
(6) selalu berdoa kepada Tuhan.
(7) tumbuhkan keberanian dalam diri kita.
b. Pengetahuan
Beberapa
faktor yang menyebabkan kita kurang pengetahuan dikarenakan:
1) Daya
ingat yang kurang. Cara mengatasinya yaitu dengan sering mengulang atau
berlatih dan memperbanyan membaca.
2) Kurangnya
rasa ingin tahu. Ini dikarenakan
motivasi yang ada didalam diri kita kurang dan cara mengatasinya yaitu dengan
mencari inspirasi dan terus memotivasi diri.
3) Ketidak
sesuaian antara pemikiran dan bahasa yang digunakan. Sebelum menyampaikan materi
kita harus bisa memahami materi yang akan disampaikan terlebih dahulu agar
audien tidak merasa bingung atau tidak mengerti dengan apa yang kita sampaikan
karena bahasanya yang kurang dimenerti
c. Penyampaian
atau cara menyajikan
Agar materi yang akan
kita sampaikan diterima denganbaik oleh para pendengar kita harus punya
strategi tersendiri dalam menyampaikan sebuah pembicaraan ini bertujuan agar
para pendengar bisa cepat memahami apa
yang kita sampaikan. Salah satun strateginya adalah dengan cara menyisipkan
gurauan-gurauan atau candaan ini damaksudkan agar para pendengar tidak merasa
jenuh dan bosan serta agar suasana tidak terasa kaku dan terlalu serius.
d. Topik
atau materi
Topik
yang akan di bicarakan harus lah menarik penyimak sehingga penyimak
sungguh-sungguh memerhatikan pembicaraan tersebut. Pilih lah topik yang sedang
banyak di bicarakan, dan pilih lah topik yang memiliki data dan fakta yang
objektif.
e. Penguasaan
materi
Penguasaan
materi dapat ditempuh dengan cara mempelajari, memahami, dan berusaha menguasai
materi materi pembicaraan. Yaitu dengan menelaah berbagai sumber acuan yang
berkaitan dengan topik pembicaraan.
f. Situasi
dan kondisi
Situasi
dan kondisi sangatlah berpengaruh dan menentukan keefektifan berbicara.
Beberapa hal yang haru diperhatikan dalam situasik berbicara: ruangan atau
tempat berlangsungnya peristiwa berbicara harus menunjang, waktu berlangsungnya
peristiwa menyimak harus diperhatikan dan diperhitungkan sebaiknya pasa saat
yang tepat misalnya pada pagi-pagi, saat pendengar masih segar dan rileks,
suasana dan lingkungan tenang jauh dari kebisingan, pemandangan yang tidak
mengganggu konsentrasi.
g. Penampilan
Persiapkan
penampilan anda saat berbicara. Perhatikan penampilan anda dari bawah sampai
atas, sepatu, usahakan bersih, celana, kemeja, usahakan warnanya selaras dengan
dasi dan jas. Rambut rapih, dan lain-lain, ini merupakan faktor penting
sehingga membuat anda pecaya diri dalam
berbicara.
h. Diksi
atau pengetahuan bahasa
(1) Menggunakan
kata-kata yang banyak/ tidak langsung (tidak to the point).
(2) Pembentukan
kata baru (pilihan kata yang baru).
(3) Menggunakan
kata-kata umum atau sudah dikenal.
(4) Menggunakan
gerak tubuh atau mimik untuk meyakinkan maksud yang kita inginkan.
(5) Menggunakan
ekspresi.
D.
Keterampilan
menulis
1. Pengertian
menulis
Menulis
merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada
suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas
dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya,
menulis dilakukan dengan menggunakan gambar, contoh tulisan hieroglif (hieroglyph) pada zaman mesir kuno.
2. Permasalahan
dan solusi mengatasi dalam keterampilan menulis:
a. Kebahasaan
Aspek kebahasaan dalam
menulis yang disebutkan dalam standar kompetensi yang harus dikuasai antara
lain:
1) Menulis
buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan
bahasa yang baik dan benar .
2) Menulis
surat surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, bahasa.
3) Menulis
teks pengumuman dengan bahasa yang efektif,
baik dan benar.
4) Mengubah
teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan kalimat
langsung dan tak langsung.
5) Menulis
kreatif naskah drama satu babak dengan
memperhatikan kaidah penulisan naskah drama.
b. Motivasi
Cari
motivator yang bisa membuat kita termotivasi seperti orang tua, kerabat dekat,
maupun teman. Sehingga kita termotivasi dalam menulis, dan harus kita sadari
bahwa apa yang kita tulis itu adalah sebuah hasil tulisan kita sendiri dan
bangga terhadap karya kita sendiri.
c. Kreativitas
Kunci untuk dapat menulis adalah memiliki perasaan senang,
dan banyak membaca buku serta menjadi pendengar yang baik. Anak harus diarahkan
dulu agar senang membaca buku. Bila perasaan senang sudah muncul, maka akan
muncullah potensi kreativitas.
d. Tidak
ada ide
Berikut ini beberapa
cara untuk mendapatkan ide agar kita bisa membuat tulisan tanpa merasa
kesulitan dalam mencari ide:
1) Tingkatkan
kepekaan diri terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.
2) Ambil
hikmah dan refleksi kan setiap peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
3) Terus
asalah otak dengan menulis kejadian sehari-hari.
4) Jangan
buang ide yang muncul, catatlah, dan buat buku catatan inspirasi.
5) Ketika
melihat masalah muncul, berfikirlah kreatif.
e. Faktual
Dalam menulis kita
harus menyertai kejadian dengan fakta yang kita alami sebenarnya karena kita
bisa menulis dan mengembangkan tulisan itu dengan kejadian yang kita alami
sendiri. Dan dalam menulis harus disertai dengan sumber agar tulisan kita itu
fakta bener-bener terjadi pada diri kita sendiri.
f. Pola
pengembangan
Pola pengembangan
paragraf selalu di gunakan dalam menulis
paragraf atau karangan. Oleh sebab itu, penulis harus memahami pola
pengembangan paragraf dan menulis karangan. Sehingga penulis mampu pengembangan
suatu topik atau tema yang di pilih.
g. Pengetahuan
Pengetahuan
dalam menulis itu sangat penting karena kita bisa mengembangkan apa yang ada dipikiran
kita dan kita bisa menuangkannya dengan tulisan yang kita tulis.
h. Kerapian
Di dalam menulis kita perlu fokus, perlu terampil dalam
motorik halus, gerakan jari, keseimbangan otak yang memerintah setiap anggota
badan khususnya tangan dan jari untuk menuliskan kata atau kalimat yang kita
inginkan , sehingga kita dapat menuangkan pikiran kita lewat tulisan.
Penutup
A.
Kesimpulan
Keterampilan berbahasa
dalam bahasa indonesia mencakup empat aspek yaitu, (a) keterampilan membaca
merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau
norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review),
drama tulis (primed drama), serta pola-pola fiksi (pattenrs of fiction). (b)
keterampilan menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. (c)
ketetampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresiakan, menyatakan serta menyampaikan pikiran,
gagasan dan perasaan. (d) keterampilan menulis adalah suatu kegiatan untuk
menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan
aksara. Permasalahan dalam keempat aspek keterampilan ini pada hakikatnya itu
harus di sadari kebutuhan kita akan belajar, jadi hambatan-hambatan dalam
keterampilan berbahasa di atas itu akan teratasi.
B. Saran
Dalam mengembangkan keterampilan
berbahasa indonesia terutama bagi kita yang belum mengerti tentang cara-caranya
pasti akan terasa sulit dalam melakukannya. Setelah kita membahas mengenai
pengertian, masalah dan juga solusinya diharapkan kita bisa menerapkan dalam
kehidupan agar kedepan kita bisa lebih baik dalam mempelajari tentang bahasa Indonesia.
Daftar
pustaka
Tarigan,
H.G. 1986. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan,
Djago dkk. 1998. Pengembangan keterampilan berbicara. Jakarta: Depdikbud.
Mulyati, yeti, dkk. 2011. Bahasa Indonesia.
jakarta: Universitas terbuka.
NGGA NYAMBUNG TAI BGT
BalasHapusBagus bangat sangat membantu.. Makasih kak atas ilmunya
BalasHapus