Kamis, 06 Desember 2012

Permasalahan dan Solusi dalam Keterampilan Berbahasa


KETERAMPILAN BERBAHASA
Tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen pengampu: Indrya Mulyaningsih, M.Pd





I’MAL NUROL AULIA
NIM: 14121110064
PAI C/Semester I (satu)



FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SYEKH NURJATI CIREBON
2012


Pendahuluan
1.      Latar belakang
 Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana  untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang  bersifat abstrak. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan.
Keterampilan berbahasa terdiri dari empat aspek, yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Mahasiswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan berbahasa di kampus tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi mahasiswa dituntut untuk mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat untuk berkomunikasi. Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa adalah berbicara, sebab keterampilan berbicara menunjang keterampilan lainnya. Keterampilan ini bukanlah suatu jenis keterampilan yang dapat diwariskan secara turun temurun walaupun pada dasarnya secara alamiah setiap manusia dapat berbicara. Namun, keterampilan berbicara secara formal  memerlukan latihan dan pengarahan yang intensif. mahasiswa yang mempunyai keterampilan berbicara yang baik, pembicaraannya akan lebih mudah dipahami oleh penyimaknya. Berbicara menunjang keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara  mempunyai kesamaan yaitu sebagai kegiatan produksi bahasa dan bersifat menyampaikan informasi. Kemampuan siswa dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan.

2.      Rumusan masalah
a.       Apa saja jenis-jenis keterampilan berbahasa?
b.      Apa saja hambatan-hambatan keteramilan berbahasa?
c.       Bagaimana cara mengatasi hambatan keterampilan berbahasa?
3.      Tujuan
a.       Mengetahui jenis-jenis keterampilan berbahasa?
b.      Mengetahui hambatan-hambatan keterampilan berbahasa?
c.       Mengetahui cara mengatasi hambatan keterampilan berbahasa?
Pembahasan
Keterampilan berbahasa dalam bahasa indonesia mencakup empat aspek yaitu, (a) keterampilan membaca (b) keterampilan menyimak, (c) ketetampilan berbicara, dan  (d) keterampilan menulis. Namun dalam uraian ini kami akan membahas keterampilan berbahasa, permasalahan dan solusi mengatasi permasalahan yang kita alami saat melakukan empat keterampilan berbahasa. Penjelasan aspek tersebut sebagai berikut.
A.    Keterampilan membaca
1.      Pengertian membaca
Membaca pemahaman menurut tarigan (1986:56) merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), drama tulis (primed drama), serta pola-pola fiksi (pattenrs of fiction).
2.      Permasalahan dan solusi mengatasi permasalahan ketika membaca:
a.       Malas
Malas adalah musuh yang harus kita lawan maka dari itu, hilangkan rasa malas jadilah membaca itu sebagai kebutuhan primer yang harus kita dapati, dengan itu rasa malas akan hilang karena kita telah termotivasi.
b.      Mengantuk
1)      Niatkan untuk belajar
Fokuskan pikiran kamu mau ngerjakan apa, bikin target.
2)      Berdoa
Tujuannya biar cepat menyerap materi, tidak diganggu setan, tidak mudah ketiduran, dan ilmu yang kita peroleh bisa bermanfaat.
3)      Cuci muka dan berwudlu
Muka dan badan yang segar bisa membangkitkan kembali semangat belajar kita.
4)      Banyak minum air putih
Dehidrasi ringan itu awal hilangnya konsentrasi dan berujung mengantuk.
5)      Jangan begadang
Jika mengantuk disebabkan oleh tidur tengah malam atau begadang maka sebaik tidak tidur terlalu malam, itu tak baik bagi kesehatan juga.
c.       Konsentrasi
Ketika kita  tidak berkonsentrasi,  informasi yang diterima oleh mata yang diteruskan ke otak tidak mendapat perhatian yang cukup sehingga kita kehilangan pemahaman atas bahan bacaan dan harus mengulangnya berkali-kali. Pengulangan ini disebut sebagai regresi.
Kunci untuk mengatasi hambatan ini adalah mencari suasana yang menyenangkan dan nyaman saat membaca, yang jauh dari kebisingan dan mempunyai cahaya penerangan yang cukup. Agar bisa menyerap informasi dengan maksimal, posisi alfa  (posisi duduk tegak, rileks, dengan kedua telapan kaki menyentuh lantai) saat membaca sangat dianjurkan.
d.      Pusing karena banyak membaca
Jika anda dalam keadaan pusing, sebaiknya anda tidak pelu membaca banyak istirahat dengan cukup atau cari hiburan sehingga pikiran anda kembali segar untuk membaca.
e.       Sakit mata
Kesehatan mata itu sangat penting untuk dijaga maka kita harus memperhatikan posisi kita ketika membaca, baik dalam keadaan tidur atau tengkurap sehingga itu akan menyebabkan dampak buruk bagi mata kita. Jika mata kita sudah lelah dalam membaca maka sebaiknya beristirahatlah jangan terlalu dipaksa ketika sudah lelah sehingga tidak mengalami sakit mata dalam membaca.
f.       Lapar
Jika lapar menjadi hambatan dalam keterampilan membaca, maka solusinya sebelum kita akan melakukan kegiatan membaca, makan terlebih dahulu sehingga ketika akan melakukan kegiatan membaca kita  tidak terhambat oleh perasaan lapar.
g.      Jenuh
Membaca terkadang membaca membuat kita jenuh, bosan, dan lelah. Bahkan ada yang lebih mudah memahami isi komik dari pada isi buku pelajaran padahal sebenarnya isi buku pelajran lebih penting dari pada isi komik. Bagaiman kita dapat mengatasi permasalahan ini? Apakah kita harus berhenti membaca karena sekalipun kita membaca tetapi dilandasi oleh keterpaksaan, maka kegiatan membaca kita itu akan sia-sia dan tak menghasilkan apapun. Maka dari itu cara untuk mengatasi masalah tersebut yakni:
1)      Memilih buku bacaan yang menarik dan tidak tebal.
2)      Membiasakan diri untuk membaca buku pelajaran.
3)      Menata ruang baca sedemikian rupa untuk meningkatkan semangat membaca.
4)      Membiasakan membaca minimal 20 sampai 30 menit untuk setiap harinya.
5)      Membaca dengan sepenuh hati (jangan dipaksa) karena jika kita membaca berlandaskan unsur keterpaksaan akan menghasilkan sesuatu yang sia-sia.
h.      Sakit hati
Cari temen ketika anda sedang ada masalah pribadi curahkan semua yang ada dipikiran anda sehingga anda tidak menggangu dalam pembelajaran membaca. Sebaiknya anda tidak perlu mencampur adukkan masalah pribadi dengan masalah pembelajaran, sehingga anda bisa konsisten dalam suatu hal.
B.     Keterampilan menyimak
1.      Pengertian menyimak
Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesi Menyimak adalah mendengarkan (mempertahankan apa yang diucapkan orang). Menurut Guntur Tarigan, Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Menyimak menggunakan indra pendengaran, namun bukan berarti saat mendengar seseorang sudah dikatakan sedang menyimak. Sesungguhnya proses menyimak tidak sekadar mendengar, tetapi lebih dari itu, yaitu mendengar dengan memusatkan perhatian kepada objek yang disimak. Proses menyimak merupakan kegiatan mendengarkan yang disengaja dalam rangka mencapai maksud-maksud tertentu. Maksud-maksud tersebut misalnya, untuk tujuan belajar, mengapresiasi sebuah karya, mendapatkan informasi khusus, memecahkan masalah, atau untuk memahami aspek-aspek sebuah bahasa.
2.      Permasalahan dan solusi mengatasi permasalahan ketika menyimak:
a.       Pemahaman
Pemahaman apa yang disimak adalah tujuan utama maka dari itu kita harus memahami apa yang kita simak dengan berkonsentrasi dalam menyimak dan hindari apa yang bisa menggangu kita tidak berkonsentrasi dalam menyimak.
b.      Konsentrasi
Yang dimaksud dengan menyimak berkonsentrasi ialah memusatkan pikiran, perasaan, dan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara. Untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang disampaikan pembicara dengan baik, penyimak harus dapat menghindarkan gangguan menyimak, baik yang berasal pada diri anda sendiri ataupun berasal dari luar. Seperti: orang yang datang terlambat, keanehan-keanehan yang terjadi antara pembicara dan penyimak, pembicara yang tidak menarik.
c.       (kurangnya) motivasi
Cari motivator yang bisa membuat kita termotivasi seperti orang tua, kerabat dekat, maupun teman. Sehingga kita termotivasi dalam menyimak, dan harus kita sadari bahwa apa yang disimak kita itu adalah kebutuhan yang harus kita dapat.
d.      Faktor pembicara
Faktor pembicara ini sangat penting dalam menarik perhatian si penyimak maka dari itu pembicara harus mengetahui apa yang diinginkan oleh penyimak, dan pembicara harus bisa membaca situasi dan kondisi penyimak. Jika penyimak mengalami kejenuhan dan kebosanan maka pembicara harus bisa menghibur atau menarik hati penyimak sehingga penyimak tidak mengalami kejenuhan dan kebosanan.
e.       Pendengaran
Kesiapan kita dalam menyimak itu adalah salah satunya dengan pendegaran yang kuat, apabila pendengaran kita kurang dalam menyimak maka kita tidak mendapatkan informasi apa yang kita simak. Maka dari itu kita harus mempersiapkan diri dan pendengaran kita ketika akan menyimak pembicaraan orang lain.
f.       Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi sangatlah berpengaruh dan menentukan keefektifan menyimak. Beberapa hal yang haru diperhatikan dalam situasi menyimak: ruangan atau tempat berlangsungnya peristiwa menyimak ahrus menunjang, waktu berlangsungnya peristiwa menyimak harus diperhatikan dan diperhitungkan sebaiknya pasa saat yang tepat misalnya pada pagi-pagi, saat pendengar masih segar dan rileks, suasana dan lingkungan tenang jauh dari kebisingan, pemandangan yang tidak mengganggu konsentrasi.
g.      Sikap penyimak
Kita harus memiliki sikap menerima terhadap apa yang kita simak, kita harus senang apa yang kita simak, sebab jika kita menyukai apa yang disimak maka kita juga akan dengan penuh kesungguhan menyimak pembicara tersebut.
h.      Jenis menyimak
Tarigan membagi jenis menyimak berdasarkan cara penyimakan bahan simakan menjadi dua jenis yaitu:
(1)   Menyimak intensif adalah proses menyimak sehingga penyimak memahami secara terperinci, teliti, dan mendalam bahan yang disimak. Ada beberapa jenis kegiatan menyimak intensif, antara lain: (a) menyimak kritis (b) menyimak konsertif (c) menyimak kreatif (d) menyimak eksploratif (e) menyimak interogatif (f) menyimak selektif.
(2)   Menyimak ekstensif adalah proses menyimak sehingga penyimak memahami isi bahan simakan secara sepintas, umum, dalamgaris-garis besar atau butir-butir penting tertentu.
Jenis-jenis menyimak ekstensif antara lain: (a) menyimak sosial (b) menyimak sekunder (c) menyimak estetik (d) menyimak pasif.
C.    Keterampilan berbicara
1.      Pengertian berbicara
Menurut Tarigan, menjelaskan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresiakan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide yang dikombinasikan.
2.      Permasalahan dan solusi mengatasi ketika berbicara:
a.       Kepercayaan diri
(1)   percaya pada kemampuan diri sendiri.
(2)   berpikir optimis dan positif.
(3)   banyak membaca buku.
(4)   berlatih di depan cermin.
(5)   membiasakan diri berkomunikasi dengan orang lain, dimulai dari keluarga dan teman dekat. yakin bisa melakukannya.
(6)   selalu berdoa kepada Tuhan.
(7)   tumbuhkan keberanian dalam diri kita.
b.      Pengetahuan
Beberapa faktor yang menyebabkan kita kurang pengetahuan dikarenakan:
1)      Daya ingat yang kurang. Cara mengatasinya yaitu dengan sering mengulang atau berlatih dan memperbanyan membaca.
2)      Kurangnya rasa ingin  tahu. Ini dikarenakan motivasi yang ada didalam diri kita kurang dan cara mengatasinya yaitu dengan mencari inspirasi dan terus memotivasi diri.
3)      Ketidak sesuaian antara pemikiran dan bahasa yang digunakan. Sebelum menyampaikan materi kita harus bisa memahami materi yang akan disampaikan terlebih dahulu agar audien tidak merasa bingung atau tidak mengerti dengan apa yang kita sampaikan karena bahasanya yang kurang dimenerti
c.       Penyampaian atau cara menyajikan
Agar materi yang akan kita sampaikan diterima denganbaik oleh para pendengar kita harus punya strategi tersendiri dalam menyampaikan sebuah pembicaraan ini bertujuan agar para pendengar  bisa cepat memahami apa yang kita sampaikan. Salah satun strateginya adalah dengan cara menyisipkan gurauan-gurauan atau candaan ini damaksudkan agar para pendengar tidak merasa jenuh dan bosan serta agar suasana tidak terasa kaku dan terlalu serius.

d.      Topik atau materi
Topik yang akan di bicarakan harus lah menarik penyimak sehingga penyimak sungguh-sungguh memerhatikan pembicaraan tersebut. Pilih lah topik yang sedang banyak di bicarakan, dan pilih lah topik yang memiliki data dan fakta yang objektif.
e.       Penguasaan materi
Penguasaan materi dapat ditempuh dengan cara mempelajari, memahami, dan berusaha menguasai materi materi pembicaraan. Yaitu dengan menelaah berbagai sumber acuan yang berkaitan dengan topik pembicaraan.
f.       Situasi dan kondisi
Situasi dan kondisi sangatlah berpengaruh dan menentukan keefektifan berbicara. Beberapa hal yang haru diperhatikan dalam situasik berbicara: ruangan atau tempat berlangsungnya peristiwa berbicara harus menunjang, waktu berlangsungnya peristiwa menyimak harus diperhatikan dan diperhitungkan sebaiknya pasa saat yang tepat misalnya pada pagi-pagi, saat pendengar masih segar dan rileks, suasana dan lingkungan tenang jauh dari kebisingan, pemandangan yang tidak mengganggu konsentrasi.
g.      Penampilan
Persiapkan penampilan anda saat berbicara. Perhatikan penampilan anda dari bawah sampai atas, sepatu, usahakan bersih, celana, kemeja, usahakan warnanya selaras dengan dasi dan jas. Rambut rapih, dan lain-lain, ini merupakan faktor penting sehingga membuat anda  pecaya diri dalam berbicara.
h.      Diksi atau pengetahuan bahasa
(1)   Menggunakan kata-kata yang banyak/ tidak langsung (tidak to the point).
(2)   Pembentukan kata baru (pilihan kata yang baru).
(3)   Menggunakan kata-kata umum atau sudah dikenal.
(4)   Menggunakan gerak tubuh atau mimik untuk meyakinkan maksud yang kita inginkan.
(5)   Menggunakan ekspresi.
D.    Keterampilan menulis
1.      Pengertian menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan menggunakan gambar, contoh tulisan hieroglif (hieroglyph) pada zaman mesir kuno.
2.      Permasalahan dan solusi mengatasi dalam keterampilan menulis:
a.       Kebahasaan
Aspek kebahasaan dalam menulis yang disebutkan dalam standar kompetensi yang harus dikuasai antara lain:
1)      Menulis buku harian atau pengalaman pribadi dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang baik dan benar .
2)      Menulis surat surat pribadi dengan memperhatikan komposisi, isi, bahasa.
3)      Menulis teks pengumuman dengan bahasa yang efektif,  baik dan benar.
4)      Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.
5)      Menulis kreatif  naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama.
b.      Motivasi
Cari motivator yang bisa membuat kita termotivasi seperti orang tua, kerabat dekat, maupun teman. Sehingga kita termotivasi dalam menulis, dan harus kita sadari bahwa apa yang kita tulis itu adalah sebuah hasil tulisan kita sendiri dan bangga terhadap karya kita sendiri. 
c.       Kreativitas
Kunci untuk dapat menulis adalah memiliki perasaan senang, dan banyak membaca buku serta menjadi pendengar yang baik. Anak harus diarahkan dulu agar senang membaca buku. Bila perasaan senang sudah muncul, maka akan muncullah potensi kreativitas.
d.      Tidak ada ide
Berikut ini beberapa cara untuk mendapatkan ide agar kita bisa membuat tulisan tanpa merasa kesulitan dalam mencari ide:
1)      Tingkatkan kepekaan diri terhadap peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar.
2)      Ambil hikmah dan refleksi kan setiap peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
3)      Terus asalah otak dengan menulis kejadian sehari-hari.
4)      Jangan buang ide yang muncul, catatlah, dan buat buku catatan inspirasi.
5)      Ketika melihat masalah muncul, berfikirlah kreatif.
e.       Faktual
Dalam menulis kita harus menyertai kejadian dengan fakta yang kita alami sebenarnya karena kita bisa menulis dan mengembangkan tulisan itu dengan kejadian yang kita alami sendiri. Dan dalam menulis harus disertai dengan sumber agar tulisan kita itu fakta bener-bener terjadi pada diri kita sendiri.
f.       Pola pengembangan
Pola pengembangan paragraf  selalu di gunakan dalam menulis paragraf atau karangan. Oleh sebab itu, penulis harus memahami pola pengembangan paragraf dan menulis karangan. Sehingga penulis mampu pengembangan suatu topik atau tema yang di pilih.
g.      Pengetahuan
Pengetahuan dalam menulis itu sangat penting karena kita bisa mengembangkan apa yang ada dipikiran kita dan kita bisa menuangkannya dengan tulisan yang kita tulis.
h.      Kerapian
Di dalam menulis kita perlu fokus, perlu terampil dalam motorik halus, gerakan jari, keseimbangan otak yang memerintah setiap anggota badan khususnya tangan dan jari untuk menuliskan kata atau kalimat yang kita inginkan , sehingga kita dapat menuangkan pikiran kita lewat tulisan.

Penutup
A.    Kesimpulan
Keterampilan berbahasa dalam bahasa indonesia mencakup empat aspek yaitu, (a) keterampilan membaca merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan (literary standards), resensi kritis (critical review), drama tulis (primed drama), serta pola-pola fiksi (pattenrs of fiction). (b) keterampilan menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. (c) ketetampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresiakan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. (d) keterampilan menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Permasalahan dalam keempat aspek keterampilan ini pada hakikatnya itu harus di sadari kebutuhan kita akan belajar, jadi hambatan-hambatan dalam keterampilan berbahasa di atas itu akan teratasi.

B.     Saran
Dalam mengembangkan keterampilan berbahasa indonesia terutama bagi kita yang belum mengerti tentang cara-caranya pasti akan terasa sulit dalam melakukannya. Setelah kita membahas mengenai pengertian, masalah dan juga solusinya diharapkan kita bisa menerapkan dalam kehidupan agar kedepan kita bisa lebih baik dalam mempelajari tentang  bahasa Indonesia.










Daftar pustaka
Tarigan, H.G. 1986. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Djago dkk. 1998. Pengembangan keterampilan berbicara. Jakarta: Depdikbud.
Mulyati, yeti, dkk. 2011. Bahasa Indonesia. jakarta: Universitas terbuka.

2 komentar: